Jumat, 06 Mei 2011

Be 100%

Bismilahirrahmanirrahiim . ,
 
Alhamdulillaahirabbil ‘alamin… sampai saat ini saya masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa merasakan nikmat yang luar biasa. Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tak pernah lelah dan letih mendakwahkan Islam sehingga kita semua sampai saat ini masih bisa merasakan nikmat yang sebenar-benarnya nikmat yakni nikmat Islam.

Di saat tugas kuliah maksa untuk minta dikerjain, di saat masih banyak amanah yang masih belum dilaksanakan, di saat nilai mid banyak anjlok, di saat pulus di dompet tinggal beberapa lembar, di saat kamar berantakan dan di saat teman satu kontrakan saya teriak-teriak gara-gara helmnya di curi orang(gk penting banget). Entah kenapa malam ini saya tiba2 aja pengen nulis, padahal saya gk bisa nulis dan belum pernah nulis sebelumnya. Tapi karena teringat perkataan seorang sahabat yg sangat memotivasi  “ketika kamu mengatakan tidak bisa, maka saat itu juga kamu gagal”. Maka dengan bermodalkan kekuatan tekad, reperensi-reperensi serta sedikit tips menulis dari sahabat-sahabat lainnya, saya beranikan untuk mulai menuangkan isi kepala saya melalui tulisan perdana saya ini. Dan bagaimanapun jeleknya hasil tulisan  ini, saya gk peduli, yg penting saya nulis. Lagi-lagi mengutip perkataan sahabat saya tadi “Pelaut ulung tidak terlahir di lautan yg tenang”, jadi bagi anda-anda sekalian yg ingin mengkritik tulisan ini, monggoo . ,silakan.


Bismilallahirrahmanirrahiim , . lagi

“Be 100%”
Itulah kalimat yang diucapkan dengan soknya oleh seorang koor divisi yg konyol namun luar biasa pada saat rapat bulanan divisi himpunan, heHE ^ ^v. Kalimat dan motivasi tersebut mempunyai dampak yg luar biasa bagi saya sekaligus memberikan inspirasi buat tulisan kali ini.
Anda tahu pesawat terbang kan? Pesawat terbang komersial yang paling banyak digunakan untuk penerbangan jarak menengah saat ini adalah pesawat Boeing 737 seri 800. Bobot maksimal pesawat ini 79 ton pada saat berisi muatan penuh. Agar bisa tinggal landas, terbang tinggi, pesawat ini memerlukan panjang landasan minimal 2200 meter, sejak start dari titik 0 meter. hingga titik (meter) ke 1500 harus sudah mencapai kecepatan 160 knot atau 296 km/jam. Apa yang terjadi, jika pada titik 1500 meter, kecepatannya hanya 294 km/jam? Tidak bisa tinggal landas kan? Bahkan kemungkinan pesawatnya akan "bablas" melewati landasan. Bisa terjadi kecelakaan. Ketika kecepatannya tidak mencapai level 100% (296 km/jam), maka hasil yang dicapai 0%, pesawat tidak bisa tinggal landas atau bahkan terjadi kecelakaan.

Contoh lain, Anda baru saja memasang Air Conditioner (AC), penyejuk ruangan. Untuk menyalakan pertama kali, setiap 1 pk AC, diperlukan energi listrik minmal 700 watt. Ternyata di rumah Anda hanya tersedia watt stand by sebesar 699 watt. Apakah AC tersbut bisa menyala? Tentu tidak, karena watt yang tersedia tidak mencukupi 100% yaitu sebesar 700 watt. Ketika tidak 100% hasilnya 0%, AC tidak menyala walaupun hanya kurang 1 watt.

Masih ingat ketika Anda puasa Romadlon beberapa bulan yang lalu? Puasa Romadlon dimulai sejak Shubuh hingga waktu Maghrib. Satu hari penuh, rata-rata lama waktunya 800 menit. Apa jadinya jika Anda mengurangi waktu puasa Anda, kendati hanya 5 detik? Anda tetap makan dan minum, kendati baru 5 detik setelah Adzan Shubuh atau 5 detik menjelang Adzan Magrib. Tentu membatalkan puasa Anda kan? Itu artinya, ketika Anda tidak 100%, hasilnya 0%!

Pertanyaannya, apakah kita telah 100% memberikan perhatian pada kehidupan kita? Telah 100% melaksanakan amanah dari organisasi kita ? Telah memberikan 100% untuk kuliah kita ? dan telah 100% dalam apapun yg kita lakukan ? Jika tidak 100% jangan berharap Anda bisa meraih keinginan Anda 100%.

Dan pertanyaan yg paling peting “Apakah kita sudah 100% sebagai seorang muslim ?”.

ALLAH SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah (menyeluruh, totalitas, 100%) dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu."(Qs. al-Baqarah 2:208) 

Kalau kaffah (100%) artinya tak ada satupun yang luput dari Islam. Karena islam mengatur kita dari bangun tidur sampai tidur lagi, bahkan saat tidurnya. Karena itu kita harus menjadikan islam sebagai paradigma bukan sebagai wacana. Paradigma bisa dianalogikan seperti kacamata. Apabila kacamata hitam, otomatis yg kita lihat terlihat hitam dan apabila warna hijau, maka semua yg terlihat akan bewarna hijau saat memakainya. Paradigma menentukan tindakan seseorang dan paradigma yg paling dasar akan menentukan arah kehidupan seseorang. Nah,  paradigma dalam Islam adalah Aqidah.  

Nah, mulai sekarang mari kita memakai ‘kacamata islam’ secara 100% dan beriman secara 100%. Namun Apakah itu semua sudah cukup ? Mudah bila sekedar percaya. Tapi kita diharuskan untuk mengamalkannya 100% pula, tidak hanya sekedar percaya. Karena konsekuensi beriman adalah mengamalkannya.

Sekali lagi, Jika tidak 100%, maka hasilnya adalah 0%”. Be 100 % !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar